Adrian-Imoet Community
TEMPAT KUMPULNYA ANAK MUDA DALAM DUNIA PENGETAHUAN
Selamat datang di web-blog AIC Group. Terima kasih atas kunjungan anda di web-blog ini. Semoga seluruh informasi yang ada di dalam web-blog ini berguna untuk semua. Seluruh informasi yang ada dalam web-blog ini sifatnya umum dan diambil dari berbagai sumber. Bagi yang ingin menyumbangkan tulisan dan bermanfaat untuk semua, silakan hubungi admin. Jangan anggap tabu lagi untuk berbicara soal seks, sebelum anda sendiri mengalaminya sendiri.
05 Mei 2009
3 STRATEGI SEGARKAN KEHIDUPAN SEKS
Saat
kehidupan seks Anda mulai curam, komunikasi yang baik ataupun ritual saling sayang sepertinya tak bisa lagi menyelamatkan hubungan. Sangat penting untuk Anda menempatkan kehidupan seks sebagai prioritas dan fokus dalam perkawinan.
Bukan hendak mengabaikan hal lain, seks adalah bagian vital dalam perkawinan. Pernahkah terpikir, apa yang bakal terjadi saat salah satu dari Anda kehilangan gairah? Dalam bukunya "The Sex-Starved Marriage", Michele Weiner Davis menyarankan tiga strategi meningkatkan kualitas kehidupan seks dan menjaga gairah saat di ranjang, seperti dikutip
Askmen.
Punya
me-time
Tak peduli betapa besar cinta suami ataupun keinginannya memuaskan Anda, Anda dan dia tak akan punya gairah seks yang sama besar dalam waktu bersamaan. Sebab, gairah pria dan wanita jelas berbeda yang dipengaruhi banyak faktor. Anda tak bisa mengharapakannya menerima isyarat yang Anda berikan tiap kali Anda ingin bercinta.
Karena itu, Anda butuh waktu untuk memuaskan diri sendiri. Misalnya dengan merawat diri di salon, belanja
lingerie
seksi, dan sebagainya. Selama Anda memberi perhatian untuk diri sendiri, mungkin ada sedikit harapan dia bisa menyimpan lebih banyak energi untuk aktivitas bercinta nanti. Berpikir positif saja, jika tidak segera terwujud, maka lambat laun akan terwujud.
Keluar dari rutinitas
Mungkin kehidupan cinta Anda kini hanya sebuah rutinitas. Kebosanan menjadi perusak yang kuat terhadap hasrat seksual Anda dan pasangan. Karenanya, Anda perlu menyegarkan kembali berbagai hal seputar urusan bercinta. Lakukan sesuatu yang kreatif untuk menghalau kebosanan itu dengan mencoba tempat baru seperti mem-
booking
sebuah kamar hotel, bereksperimen dengan posisi baru, beli
lingerie
baru, menyewa sebuah film erotis, mandi air hangat bersama lengkap dengan lilin dan pijatan lembut.
Jika semua gagal, jangan lakukan selingkuh ataupun cerai
Tak sedikit angka perceraian dan perselingkuhan terjadi akibat salah satu pihak tidak puas dengan kehidupan seksualnya. Selingkuh dan perceraian dihindari oleh banyak pasangan. Bahkan jika selingkuhan memuaskan untuk waktu singkat, kesenangan tersebut hanya akan menciptakan masalah-masalah baru untuk jangka lama.
Meskipun selingkuh bagi sebagian pasangan bisa menjadi semacam
wake up call
atas rendahnya hasrat pasangan, Anda tidak bisa mengandalkannya. Sebab di sisi lain, selingkuh juga dapat menghancurkan perkawinan. Bahkan jika perkawinan Anda tetap bertahan, rasa sakit yang ditimbulkannya tak terkira.
Perceraian juga bukan solusi yang baik karena akan menghancurkan keutuhan keluarga. Plus, jika Anda lari dari masalah ketimbang menghadapinya. Anda mungkin menemukan pasangan yang lebih cocok secara seksual, tapi setelah itu Anda akan menemukan masalah baru dengannya. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau.
Sebelum memutuskan untuk selingkuh atau meninggalkannya, pastikan pasangan tahu duduk persoalan yang tengah terjadi. Beri pengertian padanya bahwa tidak akan terjadi perubahan jika tidak dicari solusi. Gunakan kepala dingin saat mengutarakannya, jangan mencela saat dia bicara, jangan menghinanya. Jika Anda tidak bisa mengutarakan lisan, gunakan media tulisan.
Katakan padanya, akibat perbedaan gairah seksual, Anda tidak bahagia dan masalah lain yang mengganjal di pikiran. Katakan Anda sudah putus asa, tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tanyakan padanya, apakah harus mencari bantuan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar