Pengalaman seksual pertama kali yang tidak menyenangkan ternyata dapat mengakibatkan disfungsi seksual. Kok bisa?
"Tentu saja bisa. Misalnya, rasa sakit berlebihan yang dialami wanita pada hubungan seksual pertama kali dapat merupakan trauma, yang kemudian menimbulkan akibat buruk pada fungsi seksual," jelas Prof Dr dr Wimpie Pangkahila SpAnd, Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali.
Penulis buku "Seks yang Membahagiakan" ini menjelaskan, rasa sakit berlebihan dapat timbul bila wanita belum berada dalam keadaan siap secara psikis dan tidak cukup terangsang. Bila wanita berada dalam keadaan siap dan cukup terangsang, rasa sakit terasa tidak berlebihan atau bahkan tidak dirasakan.
"Karena itu bila istri merasa sakit berlebihan saat berhubungan seksual, suami harus menghentikan kegiatan hubungan seksual pada beberapa hari berikutnya. Bila hubungan seksual dipaksakan, dapat terjadi trauma yang membekas di pihak wanita. Tidak jarang trauma itu kemudian dapat menjadi dasar timbulnya gangguan seksual lebih jauh bagi wanita. Contoh lain, wanita yang mengalami perkosaan, selanjutnya sangat mungkin mengalami disfungsi seksual bia tidak dapat melupakan trauma seksual itu," papar Wimpie panjang.
Di pihak lain, sambungnya, sebagian pria mengalami kegagalan melakukan hubungan seksual pertama kali karena tidak dapat mencapai ereksi penis yang cukup. Kegagalan ini pada umumnya disebabkan oleh hambatan psikis, antara lain karena perasaan takut gagal dan takut tidak dapat memuaskan istrinya. Tentu saja dengan asumsi ketika melakukan hubungan seksual pertama kali, pria berada pada usia muda dan tidak mengalami gangguan fisik atau penyakit. Kadang-kadang kegagalan ini berlanjut, dan selanjutnya pria itu mengalami disfungsi ereksi sehingga memerlukan pengobatan.
"Pria yang pertama kali melakukan hubungan seksual lalu tertular penyakit kelamin, mungkin saja mengalami trauma yang kemudian mengakibatkan disfungsi seksual," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar